Minggu, 24 November 2013

TUGAS 3 "ETIKA PROFESI AKUNTANSI'

  1.      Bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku etis ?
Jawab : Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir inilah yang paling menarik . Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main: Dalam definisinya, bersifat samar, tanmaujud, implisit, dan begitu adanya. Tetapi, setiap organisasi mengembangkan sekmpulan inti yang berisi asumsi, pemahaman, dan aturan-aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari di tempat kerja... Hingga para pendatang baru mempelajari aturan, mereka tidak diterima sebagai anggota penuh organisasi. Pelanggaran aturan oleh pihak eksekutif tinggi atau karyawan lini depan membuat publik luas tidak senang dan memberi mereka hukuman yang berat. Ketaatan pada aturan menjadi basis utama bagi pemberian imbalan dan mobilitas ke atas.
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya.  Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah, sampai sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil. Menejemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis .

  2.      Gambarkan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak  etis ?
Jawab :
a.     Faktor Individu,
Tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan pribadi, dan lain-lain
b.    Faktor Sosial,
Norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman, saudara, dll).
c.     Kesempatan/Peluang,
Kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
  3.      Faktor apa yang mempengaruhi etika secara internasional ?
           Jawab :

  •          Kejujuran
  •   .          Integritas
  •           Objektivitas
  •            Perilaku Profesional 
  •           Tanggung Jawab
  4.      Jelaskan cara menggunakan proses seleksi karyawan untuk mendorong perilaku etis ? 
        Jawab : Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui berbagai bentuk, dan bentuk yang paling mungkin adalah penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.
1.      Penceritaan kisah
2.      Ritual
Ritual adalah serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai dasar dari organisasi – sasaran apa yang terpenting, orang mana yang penting, dan orang mana yang bisa dikeluarkan. Salah satu ritual perusahaan yang terkenal adalah nyanyian perusahaan Wal-Mart.
3.      Simbol-simbol material
Simbol-simbol material ini menyampaikan kepada karyawan siapa yang penting, tingkat egalitarianisme yang diinginkan oleh manajemen puncak, dan jenis perilaku (misalnya, berani mengambil resiko, konservatif, otoriter, partisipatif, individualisme, sosial) yang tepat. Contohnya , penataan kantor pusat perusahaan, jenis mobil yang diberikan kepada eksekutif puncak, dan ada atau tidaknyapesawat perusahaan. Selain itu ruang kantor yang luas, perabotan yang bagus,bonus eksekutif, dan pakaian khusus juga merupakan contoh lain dari simbol-simbol material.
4.      Bahasa
Banyak organisasi dan unit dalam suatu organisasi menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengidentifikasi anggota dari sebuah kultur atau subkultur. Degan mempelajari bahasa ini, para anggota menegaskan penerimaan mereka terhadap kultur, dengan demikian, membantu melestarikannya. Dari waktu ke waktu, organisasi terus mengembangkan istilah-istilah khas untuk menggambarkan perlengkapan, kantor , personalia kunci, pemasok, pelanggan, atau produk yang terkait dengan bisnisnya. Karyawan baru sering kerepotan dengan berbagai akronim dan jargon yang setelah 6 bulan bekerja sepenuhnya menjadi bagian dari bahasa mereka. Begitu terasimilasi, istilah-istilah ini menjadi denominator umum/bersama yang menyatukan para anggota sebuah kultur atau subkultur tertentu.

Minggu, 27 Oktober 2013

Tulisan Skandal Etika di Bidang AKUNTANSI

Tiara Emalia
26210884
4EB 18

Contoh skandal etika di bidang akuntansi (accounting scandal) yang terjadi baru-baru ini !

Skandal Manupulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma tbk
PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementrian BUMN dan Bapepam menilai bahwa laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated), karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru, keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6 milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan sebesar Rp 10,7 miliar.
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya, menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari 2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi. Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit yang berlaku, namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut. Selain itu, KAP tersebut juga tidak terbukti membantu manajemen melakukan kecurangan tersebut.
Keterkaitan Akuntan Terhadap Skandal Kimia Farma,Tbk
Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) melakukan Pemeriksaan atau penyidikan baik atas manajemen lama direksi PT Kimia Farma Tbk ataupun terhadap akuntan publik Hans Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Dan akuntan publik (Hans Tuanakotta dan Mustofa) harus bertanggung jawab, karena akuntan publik ini juga yang mengaudit Kimia Farma tahun buku 31 Desember 2001 dan dengan yang interim 30 Juni tahun 2002.
Pada saat audit 31 Desember 2001 akuntan belum menemukan kesalahan pencatatan atas laporan keuangan. Tapi setelah audit intertim 2002 akuntan publik Hans Tuanakotta Mustofa (HTM) menemukan kesalahan pencatatan atas laporan keuangan. Sehingga Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal bekerjasama dengan Direktorat Akuntansi dan Jasa Penilai Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi para akuntan publik untuk mencari bukti-bukti atas keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan laporan keuangan pada PT. Kimia Farma, Tbk untuk tahun buku 2001.
Namun dalam hal ini seharusnya akuntan publik bertindak secara independen karena mereka adalah pihak yang bertugas memeriksa dan melaporkan adanya ketidakwajaran dalam pencatatan laporan keuangan. Dalam UU Pasar Modal 1995 disebutkan apabila di temukan adanya kesalahan, selambat-lambatnya dalam tiga hari kerja, akuntan publik harus sudah melaporkannya ke Bapepam. Dan apabila temuannya tersebut tidak dilaporkan maka auditor tersebut dapat dikenai pidana, karena ada ketentuan yang mengatur bahwa setiap profesi akuntan itu wajib melaporkan temuan kalau ada emiten yang melakukan pelanggaran peraturan pasar modal. Sehingga perlu dilakukan penyajian kembali laporan keuangan PT. Kimia Farma, Tbk dikarenakan adanya kesalahan pencatatan yang mendasar, akan tetapi kebanyakan auditor mengatakan bahwa mereka telah mengaudit sesuai dengan standar profesional akuntan publik. Akuntan publik Hans Tuanakotta & Mustofa ikut bersalah dalam manipulasi laporan keuangan, karena sebagai auditor independen akuntan publik Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) seharusnya mengetahui laporan-laporan yang diauditnya itu apakah berdasarkan laporan fiktif atau tidak.
Sumber

Tugas 2 Etika Profesi Akuntansi

Nama   : Tiara Emalia
Kelas   : 4EB18
NPM   : 26210884

  1. Jelaskan Faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dari keputusan ?
Jawab :
Intensitas Etika dari keputusanenam factor, yaitu
  1. Besarnya akibat adalah jumalh kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika.
  2. Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk.
  3. Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain.
  4. Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya.
  5. Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
  6. Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang.

  1. Jelaskan prinsip-prinsip pengambilan keputusan yang etis?
Jawab :
Ciri-ciri keputusan etis :
  • Mempertimbangkan yang benar dan salah
  • Sering menyangkut pilihan yang sukar ‘tak mungkin dielakkan
  • Di pengaruhi oleh norma-norma
Tiga jalan dalam keputusan etis :
  1. Etika akibat : mengutamakan nilai-nilai kristen dan tujuan perbuatan. Berpikir tentang sebab-akibat atau resiko yang kita dapat di setiap keputusan
  2. Etika kewajiban : mengutamakan hukum-hukum dan norma-norma Kristen
  3. Etika tanggung-jawab : mengutamakan kasih karunia Allah dan tanggung jawab manusia
Faktor-faktor dalam pengambilan keputusan etis :
  1. Iman
  2. Karakter
  3. Lingkungan
  4. Norma dan nilai
  5. Konteks kepedulian

  1. Jelaskan suap (bribery) merupakan suatu tindakan yang tidak etis dengan memberikan sebuah contoh (contoh perorangan berbeda)!
Jawab :
Pengertian Suap :
Suap adalah suatu tindakan dengan memberikan sejumlah uang atau barang atau perjanjian khusus kepada seseorang yang mempunyai otoritas atau yang dipercaya, contoh, para pejabat, dan membujuknya untuk merubah otoritasnya demi keuntungan orang yang memberikan uang atau barang atau perjanjian lainnya sebagai kompensasi sesuatu yang dia inginkan untuk menutupi tuntutan lainnya yang masih kurang.

Contoh kasus :
            Asisten Tindak Pidana Khusus (Aspidsus) Kejati Jawa Barat, Jaya Kesuma, menyatakan, tersangka Endang Dyah, PT Gunung Emas Abadi yang diduga memberikan suap ke Kepala Kantor Pelayanan Pajak Bogor, Anggrah Suryo, merupakan wakil perusahaan tambang batu bara.
“Perusahaannya bergerak di tambang batu bara,” katanya, Sabtu (14/7/2012). Endang Dyah (EA) ditetapkan sebagai tersangka bersama Ketua Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Bogor, Anggrah Suryo (AS), setelah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan suap dari penanganan pajak.
Aspidsus menjelaskan EA menyuap AS untuk mengurangi besaran pembayaran pajak perusahaannya yang mencapai kisaran antara Rp21,5 miliar sampai Rp22 miliar. AS selaku Kepala KPP Bogor menyanggupi besaran pembayaran pajak itu bisa dikurangi mencapai angka Rp1,5 miliar dan hingga terjadi tawar menawar untuk mengurangi pembayaran tersebut. “Hingga jadinya Rp1,2 miliar,” katanya.
Kemudian, AS diberi uang jasa oleh EA sebesar Rp300 juta yang sekaligus untuk menggenapkan jasa penurunan biaya pembayaran pajak tersebut. “Uangnya dalam bentuk ratusan ribu rupiah dan dijadikan barang bukti,” katanya. Penangkapan terhadap tersangka tersebut di kawasan Perumahan Kota Legenda Cibubur pada pukul 10.25 WIB. Uang sebesar Rp300 juta yang diduga hasil suap berhasil disita KPK.


Kamis, 26 September 2013

TUGAS 1 ETIKA PROFESI AKUNTANSI


Nama    : Tiara Emalia
Kelas     : 4 EB18
NPM      : 26210884
ETIKA PROFESI AKUNTANSI

1. Apa yang dimaksud dengan etika ? 
Jawab : Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia . Dengan adanya etika pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya. Etika bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Etika diartikan ”sebagai ilmu yang mempelajari kebaikan dan keburukan dalam hidup manusia khususnya perbuatan manusia yang didorong oleh kehendak dan didasari pikiran yang jernih dengan pertimbangan perasaan”
Etik ialah suatu cabang ilmu filsafat. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa etik adalah disiplin yang mempelajari tentang baik dan buruk sikap tindakan manusia. Etika merupakan bagian filosofis yang berhubungan erat dengan nilai manusia dalam menghargai suatu tindakan, apakah benar atau salah, dan penyelesaiannya baik atau tidak.
Menurut bahasa, Etik diartikan sebagai :YUNANI áEthos, kebiasaan atau tingkah laku, INGGRIS á Ethis, tingkah laku / perilaku manusia yang baik tindakan yang harus dilaksanakan manusia sesuai dengan moral pada umumnya.
Sedangkan dalam koteks lain secara luas dinyatakan bahwa : ETIK adalah aplikasi dari proses dan teori filsafat moral terhadapkenyataan yang sebenarnya. Hal ini berhubungan dengan prinsip-prinsip dasar dan konsep yang membimbing makhluk hidup dalam berpikir dan bertindak serta menekankan nilai-nilai mereka.


2. Bagaimanakah tahap perkembangan moral ,karakteristik individu dan variable structural mempengaruhi keputusan manajer untuk berperilaku etis dan tidak etis ?
Jawab :
Tahap-tahap Moral
Pada tingkat prakonvensional kita menemukan:
Tahap I – Orientasi hukuman dan kepatuhan: Orientasi pada hukuman dan rasa hormat yang tak dipersoalkan terhadap kekuasan yang lebih tinggi. Akibat fisik tindakan, terlepas arti atau nilai manusiawinya, menentukan sifat baik dan sifat buruk dari tindakan ini.
Tahap 2 – Orientasi relativis-intrumental: Perbuatan yang benar adalah perbuatan yang secara instrumental memuaskan kebutuhan individu sendiri dan kadang-kadang kebutuhan orang lain. Hubungan antarmanusia dipandang seperti hubungan di tempat umum. Terdapat unsur-unsur kewajaran, timbal-balik, dan persamaan pembagian, akan tetapi semuanya itu selalu ditafsirkan secara fisis pragmatis, timbal-balik adalah soal ”Jika anda menggaruk punggungku, nanti aku akan menggaruk punggungmu”, dan ini bukan soal kesetiaan, rasa terima kasih atau keadilan.

Pada tingkat konvensional kita menemukan:

Tahap 3 – Orientasi kesepakatan antara pribadi atau Orientasi ”Anak manis”: Orientasi ”anak manis”. Perilaku yang baik adalah perilaku yang menyenangkan atau membantu orang lain, dan yang disetujui oleh mereka. Terdapat banyak konformitas dengan gambaran-gambaran stereotip mengenai apa yang diangap tingkah laku mayoritas atau tingkah laku yang ’wajar’. Perilaku kerap kali dinilai menurut niat, ungkapan ”ia bermaksud baik” untuk pertama kalinya menjadi penting dan digunakan secara berlebih-lebihan. Orang mencari persetujuan dengan berperilaku ”baik”.
Tahap 4 – Orientasi hukum dan ketertiban: Orientasi kepada otoritas, peraturan yang pasti dan pemeliharaan tata aturan sosial. Perbuatan yang benar adalah menjalankan tugas, memperlihatkan rasa hormat terhadap otoritas, dan pemeliharaan tata aturan sosial tertentu demi tata aturan itu sendiri. Orang mendapatan rasa hormat dengan berperilaku menurut kewajibannya.

Pada tingkat pasca-konvensional kita melihat:

Tahap 5 – Orientasi kontrak sosial legalistis: Suatu orientasi kontrak sosial, umumnya bernada dasar legalistis dan utilitarian. Perbuatan yang benar cenderung didefinisikan dari segi hak-hak bersama dan ukuran-ukuran yang telah diuji secara kritis dan disepakati oleh seluruh masyarakat. Terdapat suatu kesedaran yang jelas mengenai relativisme nilai-nilai dan pendapat-pedapat pribadi serta suatu tekanan pada prosedur yang sesuai untuk mencapai kesepakatan. terlepas dari apa yang disepakati secara konstitusional dan demokratis, yang benar dan yang salah merupakan soal ”nilai” dan ”pendapat” pribadi. hasilnya adalah suatu tekanan atas ”sudut pandangan legal”, tetapi dengan menggarisbawahi kemungkinanperubahan hukum berdasarkan pertimbangan rasional mengenai kegunaan sodial dan bukan membuatnya beku dalam kerangka ”hukum dan ketertiban” seperti pada gaya tahap 4. Di luar bidang legal, persetujuan dan kontrak bebas merupakan unsur-unsur pengikat unsur-unsur kewajiban. Inilah moralitas ”resmi” pemerintahan Amerika Serikat dan mendapatkan dasar alasannya dalam pemikiran para penyusun Undang-Undang.
Tahap 6 – Orientasi Prinsip Etika Universal: Orientasi pada keputusan suara hati dan pada prinsip-prinsip etis yang dipilih sendiri, yang mengacu pada pemaham logis, menyeluruh, universalitas dan konsistensi. Prinsip-prinsip ini bersifat abstrak dan etis (kaidah emas, kategoris imperatif). Prinsip-prinsip itu adalah prinsip-prinsip universal mengenai keadilan, timbal-balik, dan persamaan hak asasi manusia, serta rasa hormat terhadap martabat manusia sebai person individual.

Sumber : http://www.pergerakankebangsaan.org/?p=718

Saat kita menjalani hidup sehari-hari, kita diarahkan oleh banyak pengaruh. Sebagai warga masyarakat yang berkesadaran social, kita ingin melakukan apa yang benar secara moral, etis dan menurut hukum. Kata ethics berasal dari bahasa yunani ethos, yang berarti karakter. Etika adalah seperangkat prinsip moral atau nilai-nilai yang menegaskan benar atau salah bagi seseorang atau suatu kelompok. Semua individu termasuk manajer harus bertanggung jawab pada masyarakat atas perilaku mereka. Untuk itu perilaku yang etis dapat didefinisikan sebagai perilaku yang memenuhi prinsip-prinsip yang benar dan salah yang telah diterima oleh masyarakat.
Terdapat beberapa sumber potensial yang dapat menimbulkan dilemma dalam masalah etika bagi  seorang manajer, antara lain :
1.  Diskriminasi, dimana manajer menolak promosi seseorang atau lamaran kerja calon karyawan dikarenakan ras, agama, jenis kelamin, umur, dan kriteria-kriteria lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
2.    Pelecehan seksual
3.  Konflik kepentingan, misalnya jika manajer meminta suatu imbalan untuk pengambilan keputusan yang dapat menguntungkan si pemberi imbalan.
4.   Menyalahgunakan kepercayaan konsumen, misalnya manajer memiliki informasi tertentu tentang konsumen dan membaginya dengan orang lain.
5.    Manajer menggunakan fasilitas kantor untuk kepantingan pribadi
      Variabel-variabel structural
Desain struktural sebuah organisasi menolong membentuk perilaku moral manajer-manajernya.              Struktur-struktur tertentu memberikan bimbingan kuat, sementara struktur-struktur lain hanya menciptakan ketidakjelasan bagi para manajer. Desain-desain struktural yang meminimalkan ketidakjelasan dan terus-menerus mengingatkan para manajer tentang apa yang “etis” lebih cenderung mendorong perilaku etis.


      3.  Apa kode etik itu dan bagaimana cara meningkatkan keefektifannya ?
    Jawab : Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu. Kode etik umumnya termasuk dalam norma sosial, namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak berat, maka masuk dalam kategori norma hukum.
Kode Etik juga dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi perbuatan yang tidak profesional

4.  Bagaimana manajer mengambil keputusan etis ?
Jawab :
Langkah Praktis untuk Pengambilan Keputusan yang Etis :
A. Seleksi dan Penerimaan Karyawan yang Beretika
Sebagai contoh kasus kita biasa lihat; jika anda menemukan sebuah dompet yang berisi $50, apakah anda akan mengembalikan dengan uangnya? Menurut Majalah Reader’s Digest meneliti pertanyaan ini dengan cara meninggalkan 120 dompet. Pada penarika contoh yang terpilih bukan secara ilmiah, yaitu di tiga kota besar, tiga wilayah pinggiran kota, dan tiga kota kecil. Setiap dompet berisikan $50, nama, alamat setempat, foto keluarga, catatan, dan kupon seperti yang bias dijumpai dalam sebuah dompet. Hasilnya 67 persen dari dompet tersebut dikembalikan dengan uang $50. Dompet tersebut lebih banyak dikembalikan oleh wanita (72 %), dari pria (62 %), dan lebih banyak dikembalikan di kota kecil (80 %) daripada di kota besar (70%), pinggir kota (60 %), atau kota menengah (57 %).
Sebagai pengusaha, anda dapat meningkatkan kesempatan untuk menerima karyawan jujur, yang mengembalikan dompet beserta uangnya, jika anda memberika tes kejujuran kepada pelamar kerja. Jenis-jenis Tes Kejujuran :
1.       Tes Kejujuran Terbuka 
Memberikan tes tertulis yang memperkirakan kejujuran karyawan dengan cara bertanya langsung kepada pelamar kerja mengenai apa pendapat atau perasaan mereka tentang pencurian atau tentang hukuman terhadap perilaku yang tidak etis.
2.       Tes Kejujuran berdasarkan Kepribadian 
Tes tertulis yang secara tidak langsung menilai kejujuran karyawan dengan mengukur sifat kejiwaan seperti misalnya ketergantungan dan ketelitian. Sebagai contoh, penghuni penjara dikarenakan kejahatan kerah putih ( pemalsuan, penggelapan, dan penipuan) dinilai lebih rendah dari pada kelompok manajer tingkat menengah dalam hal ukuran kepercayaan, ketergantungan, kejujuran, ketelitian, dan ketaatan. Hasil ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat menerima karyawan secara selektif dan mempromosikan karyawan yang lebih beretika

      B. Pelatihan Etika
Tujuan dari pelatihan etika adalah :
1.       Membangun kesadaran karyawan tentang etika. Hal ini berarti membantu karyawan mengenali masalah mana yang merupakan masakah etika dan kemudian menghindari pembenaran terhadap perilaku yang tidak etis. Dua perusahaan telah menciptakan permainan lembaga untuk meningkatkan kesadaran akan masalah etika. Citicorp Banks mamiliki suatu permainan yang disebut “Etika Kerja” di mana pemainnya dinilai menang atau kalah, tergantung pada jawaban mereka terhadap pertanyaan mengenai hukum, peraturan, kebijakan, dan pertimbangan.
2.        Untuk memperoleh kepercayaan pada karyawan. Tidak mengherankan jika karyawan menjadi sangat curiga akan alasan manajemen menawarkan pelatiha etika. 
3.       Untuk melatih karyawan suatu model praktis dari pengambilan keputusan yang etis. Suatu model dasar dapat membantu mereka memikirkan akibat dari keputusan mereka bagi orang lain dan mempertimbangkan bagaimana mereka dapat memilih diantara berbagai pemecahan.
Langkah-Langkah Dalam Membuat Keputusan yang Etis :
1.       Menyadari adanya dilemma yang berkaitan dengan etika
2.       Mencari Fakta
3.       Mengidentifikasi Pilihan
4.       Menguji masing-masing pilihan
Apakah tidak melanggar hukum?
Apakah tepat ?
Apakah bermanfaat ?
5.       Memutuskan pilihan yang akan diambil
6.       Melakukan pemeriksaan ulang terhadap keputusan anda:
Bagaimanakah perasaan saya apabila keluarga saya mengetahui keputusan saya? Bagaimanakah perasaan saya seandainya keputusan tersebut disebarluaskan dalam surat kabar setempat ?
7.       Melaksanakan keputusan

5.  Jelaskan factor-faktor yang menetukan intensitas etika dari keputusan ?
Jawab : Para manajer tidak sama dalam memperlakukan semua keputusan etika. Perbedaan keputusan yang akan diperlakukan adalah intensitas etika, yaitu seberapa besar perhatian seseorang pada permasalahan etika. Ketika menghadapi masalah-masalah dengan intensitas etika yang tinggi, manajer lebih berhati-hati atas dampak dari keputusan mereka kepada orang lain. Mereka mungkin memandang keputusan tersebut sebagai keputusan etika atau moral dari pada sekedar keputusan ekonomi. Mereka merasa lebih khawatir dalam melakukan “hal yang benar”.

Intensitas etika tergantung kepada enam factor, yaitu:
1. Besarnya akibat adalah jumalh kerugian atau keuntungan yang dihasilkan dari suatu keputusan etika. Makin banyak orang yang dirugikan atau semakin besar kerugian yang diderita oleh orang-orang itu, maka semakin besar akibatnya.
2. Kesepakatan social adalah kesepakatan apakah suatu perilaku itu baik atau buruk. Sebagai contoh, selain dari tindakan mempertahankan diri, banyak orang belum sepakat apakah membunuh adalah salah. Namun, banyak orang belum sepakat terhadap aborsi atau hukuman mati
3. Kemungkinan akibat adalah kesempatan dimana sesuatu akan terjadi dan mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Misalnya, kamungkinan akibat adalah rokok. Kita tahu bahwa merokok akan meningkatkan kemungkinan terjadinya serangan jantung, penyakit kanker, paru-paru, impotensi, dan gangguan pada janin.
4. Kesiapan sementara adalah waktu diantara tindakan dengan akibat yang ditimbulkannya. Kesiapan sementara lebih kuat apabilamanajer harus memberhentikan karyawan minggu depan dibandingkan dengan tiga bulan kedepan.
5. Kedekatan akibat adalah jarak social, kejiwaan, budaya, atau fisik dari pengambil keputusan dengan mereka yang terkena dampak dari keputusannya.
6. Konsentrasi akibat adalah seberapa besar suatu tindakan mempengaruhi rata-rata orang. Misalnya, menipu 10 investor masing-masing senilai $10.000, menghasilkan konsentrasi akibat yang lebih besar dari pada menipu 100 investor dengan masing-masing senilai $1.000.

Rabu, 26 Juni 2013

NEPOTISM POLICY


"Nepotism is the showing of favoritism toward relatives based upon that relationship, rather than on an objective evaluation of ability, meritocracy or suitability. For instance, offering employment to a relative, despite the fact that there are others who are better qualified and willing to perform the job. The word nepotism is from the Latin word 'nepos', meaning "nephew" or "grandchild"."

So, basically, don't hire your relatives. Is it ok? No, but sometimes yes. I live in a small town (5300 people), and we just went through a big deal about nepotism. One of the members of our City Council got her granddaughter a summer job at our City Hall; the girl didn't even live in our town, but came and stayed with Grandma for the summer to work at this job. It was not posted publicly to anyone else. Of course this made people mad, and charges of nepotism were levied. The girl was hired, worked, and was gone before the issue was resolved, but it ended that no new nepotism policy was instituted, mainly due to the fact that we ARE such a small town that we would be limiting those who could work! Our fire department, for instance--most of the people on it are related to each other! Numerous city employees are married to each other or have their children working for the city. We would really limit the pool of good people to hire if we had a strict nepotism policy. And just because people are related, does that mean a good employee should be denied a job? In our situation, I think the City Council member learned her lesson and won't do this same thing again. The brouhaha made it clear to anyone else that this kind of obvious nepotism won't be tolerated. 

I can see it drawbacks. But if people are adult and play by the rules, it really shouldn't be a huge problem. I realize that's not always how things go. But it would be a real shame if someone who would be an excellent employee couldn't be hired just because a relative was already working at the place. Is it any different than hiring or not hiring someone based on their race or religion? If someone is a talented, valuable potential employee--I say go for it! 

Good pre-screening and interviews should bring out the qualities or problems when hiring someone; a relative should be given the same kind of hiring process as everyone else

SPANISH TEAM PROFILE


Spain advanced to the finals of Euro 2012 with a 100 per cent winning record. The achievement is the fourth time throughout recorded history a team to qualify for the European Cup with a perfect record. Others, no French ever did at Euro 1992 and 2004 as well as the Czech Republic when appearing in Euro 2000.


Throughout his performance in qualifying, La Furia Roja's squad is almost never face serious obstacles to make it fall into danger. Noted, there are six wins out of eight group stage matches with a score more than one goal scored.

The most serious threat only occurs when against Scotland at Hampden Park. When the Spanish 2-0. But the home side were able to equalize the score 2-2 before Fernando Llorente finally sealed the victory by scoring in the last ten minutes.

The only thing that could make a qualifying child custody Vicente del Bosque was left behind when fighting CKO Republic in Granada. But Spain managed to reverse the situation by replying to two goals.

Before 2008, Spain recorded as a team in the international football that poor achievement. The only international title of the European Cup she won in her hometown while defeating the Soviet Union 2-1 in the final in 1964.

But all that changed dramatically when it won Euro 2008 in Austria-Switzerland. Spain ended up being the most successful team in the tournament along with France. But both teams are still behind Germany who have lifted the Henri Delaunay trophy three times.

Now, nicks other achievements also have been in sight. Del Bosque's side have a chance to become the third team - after Germany and France - to be able to marry the World Cup and European Cup in the middle lies ahead. In Poland and Ukraine later - the venue for the joint Euro 2012 - Spain will seek to present as the first country that will retain European crown

Del Bosque has become the most successful coach in the history of his debut with the national team. When he won his first 13 games. He also has brought the country to record a new record, 15 consecutive wins, as well as side by side with Brazilian ever to maintain the longest unbeaten record in 33 games. Brazil's record was never inscribed in the period 1993-1996.

In 18 combined qualifiers of the 2010 World Cup and Euro 2012, Del Bosque has won everything. While the defeat of the official competition occurred at the 2009 Confederations Cup against the United States and surrender of Switzerland in the opening match of the 2010 World Cup.

Then, from his first 50 games as coach of Spain, Del Bosque has taken 42 victories.Others, two draws and six defeats. Successfully recorded a goal as much as 123 goals and conceded just 40 times.

Casillas has inherited the armband from Raul Spain which is still retained. He also became the first goalkeeper to ever lift the European Cup trophy as captain in 2008. Two years later in South Africa, he became one of the three goalkeepers who captained a team that never won the World Cup.

In addition, Real Madrid's goalkeeper has held the honor as a player with the most appearances for his country. He has surpassed the longest appearance of Andoni Zubizarreta as much as 129 times appearances, and still growing. Then, Casillas also still made it through another record for a goalkeeper Zubizarreta la Furia Roja were able to maintain a record of the longest without conceding in the Spanish national team.

The Barcelona midfielder became inspiration from Spain. Vision outstanding play, supported by feedback accuracy, ball control, and the ability to open the gap to rip the opponent's tight defense.

The playmaker previously only hailed as a phenomenal player at club level only. But everything changed when he brought his country at Euro 2008 champions. The record was increasingly equipped with Xavi election as Player of the tournament.

Since then, his name became one of the most consistent players on the gridiron. The continued retention of the achievement until now. Evidence already he showed it three times in the list of Ballon d'Or. In 2008, he was perched on the fifth, then up two places in 2009 and maintains the same position in 2010.

Jordi Alba is believed to be the successor to Joan Capdevila most worth in the Spanish national team. Valencia's players wallow success with Spain at junior level, such as helping his team win the gold medal Mediterranean Games 2009. In addition, the level of club appearances in the last two seasons makes it ogled La Liga giants, Barcelona.

His debut started last year and Jordi likely to appear as the core players in their opening Group C match against Italy, on June 10. Let's look forward to the impact of his performance in the team when the tournament starts rolling next week.