Minggu, 24 November 2013

TUGAS 3 "ETIKA PROFESI AKUNTANSI'

  1.      Bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhi perilaku etis ?
Jawab : Budaya bertindak sebagai mekanisme alasan yang masuk akal (sense-making) serta kendali yang menuntun dan membentuk sikap dan perilaku karyawan. Fungsi terakhir inilah yang paling menarik . Sebagaimana dijelaskan oleh kutipan berikut, budaya mendefinisikan aturan main: Dalam definisinya, bersifat samar, tanmaujud, implisit, dan begitu adanya. Tetapi, setiap organisasi mengembangkan sekmpulan inti yang berisi asumsi, pemahaman, dan aturan-aturan implisit yang mengatur perilaku sehari-hari di tempat kerja... Hingga para pendatang baru mempelajari aturan, mereka tidak diterima sebagai anggota penuh organisasi. Pelanggaran aturan oleh pihak eksekutif tinggi atau karyawan lini depan membuat publik luas tidak senang dan memberi mereka hukuman yang berat. Ketaatan pada aturan menjadi basis utama bagi pemberian imbalan dan mobilitas ke atas.
Isu dan kekuatan suatu budaya memengaruhi suasana etis sebuah organisasi dan perilaku etis para anggotanya.  Budaya sebuah organisasi yang punya kemungkinan paling besar untuk membentuk standar dan etika tinggi adalah budaya yang tinggi toleransinya terhadap risiko tinggi, rendah, sampai sedang dalam hal keagresifan, dan fokus pada sarana selain juga hasil. Menejemen dapat melakukan beberapa hal dalam menciptakan budaya yang lebih etis .

  2.      Gambarkan factor-faktor yang mempengaruhi perilaku etis dan tidak  etis ?
Jawab :
a.     Faktor Individu,
Tingkat pengetahuan, nilai moral, sikap pribadi, tujuan pribadi, dan lain-lain
b.    Faktor Sosial,
Norma budaya; keputusan, tindakan dan perilaku rekan kerja; serta nilai moral dan sikap kelompok referensi (seperti suami/istri/pacar, teman, saudara, dll).
c.     Kesempatan/Peluang,
Kebebasan yang ‘diberikan’ organisasi pada setiap karyawan untuk berperilaku tidak etis. Hal ini tercermin pada kebijakan, prosedur, dan kode etik organisasional.
  3.      Faktor apa yang mempengaruhi etika secara internasional ?
           Jawab :

  •          Kejujuran
  •   .          Integritas
  •           Objektivitas
  •            Perilaku Profesional 
  •           Tanggung Jawab
  4.      Jelaskan cara menggunakan proses seleksi karyawan untuk mendorong perilaku etis ? 
        Jawab : Kultur ditransmisikan ke karyawan melalui berbagai bentuk, dan bentuk yang paling mungkin adalah penceritaan kisah, ritual, simbol-simbol material, dan bahasa.
1.      Penceritaan kisah
2.      Ritual
Ritual adalah serangkaian aktivitas berulang yang mengungkapkan dan memperkuat nilai-nilai dasar dari organisasi – sasaran apa yang terpenting, orang mana yang penting, dan orang mana yang bisa dikeluarkan. Salah satu ritual perusahaan yang terkenal adalah nyanyian perusahaan Wal-Mart.
3.      Simbol-simbol material
Simbol-simbol material ini menyampaikan kepada karyawan siapa yang penting, tingkat egalitarianisme yang diinginkan oleh manajemen puncak, dan jenis perilaku (misalnya, berani mengambil resiko, konservatif, otoriter, partisipatif, individualisme, sosial) yang tepat. Contohnya , penataan kantor pusat perusahaan, jenis mobil yang diberikan kepada eksekutif puncak, dan ada atau tidaknyapesawat perusahaan. Selain itu ruang kantor yang luas, perabotan yang bagus,bonus eksekutif, dan pakaian khusus juga merupakan contoh lain dari simbol-simbol material.
4.      Bahasa
Banyak organisasi dan unit dalam suatu organisasi menggunakan bahasa sebagai sarana untuk mengidentifikasi anggota dari sebuah kultur atau subkultur. Degan mempelajari bahasa ini, para anggota menegaskan penerimaan mereka terhadap kultur, dengan demikian, membantu melestarikannya. Dari waktu ke waktu, organisasi terus mengembangkan istilah-istilah khas untuk menggambarkan perlengkapan, kantor , personalia kunci, pemasok, pelanggan, atau produk yang terkait dengan bisnisnya. Karyawan baru sering kerepotan dengan berbagai akronim dan jargon yang setelah 6 bulan bekerja sepenuhnya menjadi bagian dari bahasa mereka. Begitu terasimilasi, istilah-istilah ini menjadi denominator umum/bersama yang menyatukan para anggota sebuah kultur atau subkultur tertentu.